Marsheraga Deafinex

Tidak sekedar menulis, namun Menulis untuk berbagi ilmu dengan sesama dan mencari ridho Yang Maha Kuasa. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Teknologi

Mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Photography and Traveler

Cerita-cerita tentang perjalanan, cerpen, motivasi, sejarah dan budaya serta Berbagi foto-foto menarik.

FORZA MILAN !!

Forza Milan Ti amo per sempre.

Islam itu Indah

Mempelajari agama Islam lebih dalam.

Senin, 29 Desember 2014

Baidu Kembangkan Smart Bike Bernama Dubike


Teknologi pintar kini nampaknya bisa diaplikasikan pada berbagai jenis perangkat. Tak hanya kendaraan berukuran cukup besar seperti mobil, namun sepeda pun tak mau ketinggalan untuk bisa menikmati teknologi pintar. Dan perusahaan teknologi raksasa asal Cina, Baidu pun kini tengah mengembangkan sebuah sepeda pintar yang mereka sebut dengan nama Dubike.

Seperti halnya perangkat pintar lainnya, Dubike tersebut bakal dilengkapi dengan sebuah sistem operasi yang dikembangkan sendiri oleh pihak Baidu. Tak lupa, sepeda pintar tersebut juga memiliki beberapa sensor serta memungkinkan penggunanya untuk secara langsung terhubung dengan jejaring sosial.

Fungsi sensor pada sepeda ini adalah untuk menghitung frekuensi kayuhan pesepeda. Selain itu, data-data lainnya seperti tekanan kaki, detak jantung, kecepatan serta tekanan tempat duduk pun bisa didapatkan. Data-data tersebut pun selanjutnya akan disinkronisasikan dengan sebuah aplikasi yang berfungsi untuk melakukan analisis dan memberikan masukan.

Tak hanya itu, Dubike juga dilengkapi dengan fitur yang bisa mengubah energi kinetik menjadi tenaga listrik. Lebih lanjut, Dubike juga dilengkapi dengan fitur-fitur lain seperti built-in GPS dan tentunya sistem operasi yang berguna sebagai petunjuk arah pengendara sepeda ini.

Keindahan Berbalut Jilbab Warna Ungu

 Fajar, Lukman, Sarah dan Wulan adalah anak-anak yang bersahabat sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Usai kelulusan dari SD, Fajar, Lukman, Sarah, dan Wulan melanjutkan sekolahnya ke SMP. Dan Sarah tetap memakai jilbabnya, meskipun banyak teman-temannya yang tidak berjilbab.

Memasuki jenjang SMA, mereka mulai berpelencar masing-masing. Wulan dan Sarah mondok di tempat yang sama. Lukman ikut dengan neneknya, dan kemudian mondok juga, untuk memperdalam ilmu agama. Fajar sendiri, ikut mondok dengan kakaknya. Hubungan persahabatan merekapun sedikit renggang akibat kurangnya komunikasi.

Rasa suka Lukman terhadap Sarahpun, ia simpan dalam hati. Berharap, suatu saat ia bisa hidup dengan Sarah. Orang yang selama ini ia idam-idamkan. Sampai ia pergipun, kata-kata manis dan indah yang selama ini ia tutup rapat-rapat belum sempat terucapkan untuk Sarah.

Sarahpun demikian, rasa sukanya terhadap Fajar ia simpan baik-baik dalam hati. Hanya Wulan sahabatnya yang mengetahui. Wulan sempat membujuk Sarah untuk mengatakannya, tetapi Sarah menolak. Sebagai wanita, ia merasa malu untuk mengatakannya. Ia merasa tidak pantas. Jika suatu saat, bukan Fajar orang yang akan mendampinginya, ia berharap sosok itu seperti Fajar yang selama ini ia idam-idamkan.

Beberapa tahun kemudian

Assalamu’alaikum warahmatullah, assalamu’alaikum warahmatullah..” usai melaksanakan sholat, Lukman lalu berdo’a. Selesai berdo’a, ia mendengar suara wanita yang mengajar dari ruang sebelah. Suaranya lembut, keibuan, dan enak di dengar. ‘Siapakah wanita itu?’ tanyanya dalam hati.

Lukman kemudian keluar, ia berjalan mendekati serambi wanita. Di dalam, terlihat anak-anak yang sedang mengaji. Ada wanita cantik mengenakan gamis berwarna ungu tua yang di padukan dengan jilbab warna ungu. Sopan, cantik, anggun, semua terpancar dengan indah. Tapi sayang, Lukman tidak bisa menatap wajah gadis berjilbab ungu itu. ‘Andaikan saja, aku bisa bisa masuk ke dalam sana, aku akan mendapati keindahan berbalut jilbab warna ungu itu. ‘Gumam Lukman dalam hati, yang diikuti dengan senyum dan hati gembira.

Sesampai di rumah, Lukman terus membayangkan wanita itu. Wanita cantik yang memakai jilbab ungu. Wanita cantik itu telah memikat hati Lukman. “Dengan bros ini, aku akan bertemu dan berkenalan langsung dengan ustadzah itu. Semoga dia adalah jodohku Ya Allah..” kata Lukman yang masih membayangkan wanita itu. “Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, kecintaan-Mu, kecintaan orang yang mencintai-Mu, dan kecintaan terhadap amal yang mendekatkanku kepada cinta-Mu. Amin..” usai berdo’a, Lukman beranjak dari tempat tidurnya, untuk berhenti membayangkan wanita itu. Ia mengambil buku dan menuliskan sesuatu di sana. Setelah selesai ia melipatnya dan memasukkannya ke dalam amplop.

***

Assalamu’alaikum ustadzah,

Saya kemarin menemukan bros ustadzah yang jatuh, kemudian saya mengambilnya. Saya tahu, ada seorang gadis yang sedang kebingungan mencarinya. Maafkan saya, karena tidak memberikan bros ustadzah kepada gadis itu. Saya sengaja tidak memberikannnya, karena saya ingin langsung bertemu dengan ustadzah. Jujur, saya kagum ketika melihat ustadzah mengajar anak-anak, usai melaksanakan sholat.

Kemudian saya sempatkan untuk melihat ustadzah dari kejauhan. Saya sangat terkesima dengan keanggunan dan kelembutan ustadzah saat mengajar anak-anak. Jika ustadzah berkenan, Saya ingin kenal lebih dekat dengan ustadzah. Saya akan datang lagi ke masjid sabtu depan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Lukman.

***
Sabtu depannya, Lukman datang lebih awal di masjid. Ia berharap, ustadzah akan datang untuk menemuinya. Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil mewah yang memasuki halaman masjid. “Itu ustadzah.. maaf sudah menunggu lama.” Kata gadis yang berada di samping Lukman. Dia adalah gadis yang kemarin mencari bros ustadzah yang hilang. “Iya.., tidak apa-apa.” jawab Lukman.

Alangkah terkejutnya saat lukman mengetahui, bahwa ustadzah itu adalah Sarah, teman ia sewaktu kecil. Gadis yang dulu ia sukai. “Beliau bernama ustadzah Sarah. Gadis kecil itu namanya Az Zahra, putrinya ustadzah Sarah” gadis itu menjelaskan. ’Anak..??’ pikir Lukman dan ia sangat terkejut.’ berarti Sarah sudah menikah.’ Tambahnya. “Nah.., yang itu suami ustadzah Sarah. Namanya ustad Fajar.” Terang gadis itu saat ustad Fajar keluar dari mobil. Ada perasaan senang sekaligus sedih dalam hati Lukman. Senang karena ia bisa bertemu dengan sahabatnya sewaktu kecil dulu. Sedih, karena dari kecil dulu ia selalu kalah dengan Fajar dalam merebut hati Sarah. Kini, Sarah sudah menjadi istri Fajar.

Tidak akan ada kesempatan lagi baginya untuk mendapatkan hati Sarah. Karena dia telah menjadi milik Fajar.

“Aku sudah membaca surat yang kau tujukan untuk Sarah. Saat Sarah memberitahukannya padaku, ia sangat senang. Berharap, Lukman yang menemukan brosnya itu adalah teman kecilnya dulu.” Kata Fajar. Sarah hanya tersenyum, begitu juga degan Lukman. “Oleh karena itu, aku bawa keluarga kecilku ini untuk bertemu denganmu” lanjut Fajar. “Maafkan aku Jar, aku tidak bermaksud untuk menggoda istrimu, Sarah. Aku tidak tahu kalau dia sudah memiliki keluarga. Sungguh, aku sama sekali tidak tahu bahwa wanita yang aku perhatikan waktu itu adalah Sarah. Teman kecilku.” Lukman meminta maaf dan menjelaskan semuanya.
“Sudahlah Man.., sekarang kamu sudah tahu, bahwa wanita itu adalah aku. Aku sudah menjadi istri Fajar. Dan ini, (Sarah menggandeng gadis kecil nan cantik dengan balutan jilbab warna pink) dia putriku, Az Zahra” Terang Sarah. “Keluargamu begitu sempurna Sarah..” kata Lukman tersenyum. “Sekarang kita pererat tali silaturahmi kita yang sempat terputus Lukman.” kata Fajar. “Iya Jar, aku sudah lama merindukan kebersamaan kita dulu.” ungkap lukman.

Lukman pun ikhlas dengan semuanya. Sarah memang ditakdirkan bukan menjadi jodohnya. Kelak, Allah akan menggantinya dengan Sarah-Sarah yang lain. Wanita yang menjadi jodohnya, pendamping hidupnya. Dan ibu dari anak-anaknya. Ia yakin, Allah Maha Mengetahiu yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.

Cerpen Karangan: Choirul Imroatin
Sumber : cerpenmu.com

Waktu


Jika saya hidup sekali lagi..

Saya akan berusaha untuk melakukan lebih banyak kesalahan. Saya tidak akan berusaha untuk menjadi sempurna.

Saya akan lebih rileks. Saya akan menjadi lebih bodoh daripada sebelumnya.

Dalam kenyataannya, saya hanya akan menanggapi beberapa hal dengan serius.

Saya akan menjadi kurang higienis. Saya akan mengambil lebih banyak risiko. Mengambil liburan lebih banyak. Manatap tenggelamnya matahari lebih sering lagi. Mendaki lebih banyak gunung, merenangi lebih banyak sungai.

Saya akan mengunjungi lebih banyak tempat yang belum saya kunjungi. Saya akan lebih banyak makan es krim dan lebih sedikit buncis. Saya ingin mendapatkan lebih banyak masalah nyata dan sedikit masalah khayalan.

Saya merupakan salah satu dari orang-orang yang hidup layak. Dan sangat produktif dalam setiap menit kehidupannya; Tentu saja saya mempunyai momen-momen kebahagiaan.

Jika saya bisa kembali saya akan berusaha hanya untuk mendapatkan momen-momen yang baik. Karena apa bila tidak tahu sebelumnya, bahwa hidup ini menghasilkan: Hanya dari momen-momen; tidak kehilangan yang sekarang.

Saya merupakan salah satu dari mereka yang tidak pernah pergi ke mana pun tanpa sebuah termometer. Satu botol air hangat, sebuah payung, dan sebuah parasut.

Jika saya bisa hidup sekali lagi, saya akan berpergian lebih ringkas.

Jika saya hidup sekali lagi, Saya akan memulai untuk berjalan dengan kaki telanjang dari awal musim semi. Dan saya akan berjalan terus dengan kaki telanjang sampai musim gugur berakhir.

Saya akan lebih sering menaiki gerobak, merenungi fajar lebih sering lagi, dan bermain dengan lebih banyak anak-anak kecil, jika saya mendapatkan kehidupan yang lain di depan saya.

Tapi kalian sudah lihat, umur saya sudah 85 tahun,

Dan saya tahu bahwa saya sudah hampir mati.

Jorge Luis Borges [24 August 1899 – 14 June 1986]

Sumber : http://iphincow.com

Senin, 15 Desember 2014

Cara membuat blog melalui Blogger


Sebelum kita membuat blog melalui blogger, terlebih dahulu kita harus memiliki email dari gmail, apabila kita belum memiliki email dari gmail, maka kita harus membuat email terlebih dahulu. Karena untuk membuat blog melalui blogger kita harus menggunakan email dari gmail, dan tidak bisa menggunakan email lain selain dari gmail. Padalah waktu saya membuat blog melalui blogger dulu saya masih bisa menggunakan email dari yahoo, mungkin sekarang ada aturan lain dari google, sehingga mengharuskan kita menggunakan email dari gmail untuk membuat blog melalui blogger.

Lanjut saja, mari kita pelajari bagaimana membuat blog melalui blogger. Cukup mudah dan cepat bila mengikuti intruksi-intruksi berikut ini :

1. Masuk ke alamat "blogger.com"

2. Login. Masukkan "Email" dan "Password", lalu klik "Masuk".

3. Setelah berhasil masuk, kemudian kita klik "Blog Baru" seperti yang ditunjukkan pada gambar.

4. Lalu akan muncul tampilan seperti yang ada di gambar, Masukkan "Nama Blog", "Alamat Blog" kemudian klik "Buat Blog".
5. Apabila muncul tampilan nama blog yang telah kita buat tadi, berarti kita sudah berhasil membuat blog baru.

6. Setelah blog selesai kita buat. Kini saatnya mengisi blog tersebut dengan tulisan sesuka hati kita, yang penting tidak melanggar hukum dan agama serta dapat bermanfaat bagi orang lain. Klik Gambar "Pensil" seperti yang ditunjukkan pada gambar untuk memulai menulis blog.

7. Kemudian tuliskan "Judul" di bagian atas, lalu tulis tulisan yang akan kita publikasikan seperti yang di tunjukkan pada gambar, setelah selesai klik "Publikasikan".

8. Bila tulisan berhasil di publikasikan, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar.

9. Ada banyak opsi pilihan bagi pemilik blog untuk melihat, menghapus, mengedit atau untuk berbagi tulisan tersebut.

10. Untuk melihat hasil tulisan kita tadi, klik "Lihat Blog".

11. Beginilah hasil tampilan blog yang telah kita buat tadi.

12. Selesai.

Terima Kasih, semoga dapat bermanfaat.

Rabu, 01 Oktober 2014

AC Milan, "The Dream Team" Yang (Nyaris) Tak Terkalahkan

FOKUS: AC Milan, "The Dream Team" Yang (Nyaris) Tak Terkalahkan
Mari kembali ke awal 1990-an.

Berkat prestasi menjulang AC Milan pada kurun waktu itu, setelah keterpurukan skandal Totonero, sorotan penuh sepakbola dunia mengarah ke Milanello. 

Trio Belanda masih berada pada periode keemasannya. Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten. Tiga pemain Oranje yang selalu diandalkan pelatih Arrigo Sacchi, dan tak tergantikan. Saat Sacchi meninggalkan posnya untuk menjadi arsitek timnas Italia pada 1991, pelatih tak bereputasi Fabio Capello muncul sebagai penerusnya.

Status kebintangan itu ternyata mengakibatkan kepongahan bagi skuad Rossoneri. Sebuah bumerang. Saat berupaya mempertahankan gelar raja Eropa pada Liga Champions 1991, para pemain bintang ini bertingkah.

Pada pertandingan perempat-final Liga Champions, Milan berhadapan dengan klub tak diunggulkan asal Prancis, Olympique Marseille. Klub kota pelabuhan itu dimiliki rekan Berlusconi, Bernard Tapie, yang juga berambisi merajai Eropa. Franz Beckenbauer, pelatih juara dunia 1990, direkrut menjadi arsitek tim. Para pemain andalannya seperti Carlos Mozer, Chris Waddle, Abedi Pele, Dragan Stojkovic, Basile Boli, dan kapten Jean-Pierre Papin.

Hasil di atas lapangan berbicara. Leg pertama di San Siro, kedua tim bermain imbang 1-1. Di stadion Velodrome, Milan sadar harus mendulang gol jika ingin lolos ke babak selanjutnya. Hingga dua menit sebelum pertandingan berakhir, Rossoneri tak kunjung mencetak gol. Entah kebetulan entah tidak, lampu di satu sisi stadion mati. Para pemain Milan protes dan emoh melanjutkan pertandingan. Wasit menolak dan meminta pertandingan diteruskan. Instruksi itu diabaikan para bintang Milan dan mereka memilih meninggalkan lapangan. Buntutnya, UEFA menganggap Milan kalah WO dan memberinya sanksi larangan bermain di Eropa selama setahun.

Bagaimanapun, Capello mengubah Milan menjadi tim yang tak terkalahkan selama 58 pertandingan antara 19 Mei 1991 hingga 21 Maret 1993. Milan pun tak butuh waktu lama untuk kembali ke kompetisi antarklub terbaik Eropa itu. Musim 1992-93, mereka kembali masih dengan status sebagai juara Serie A. Kekuatan tim tak jauh berubah, masih diperkuat serangkaian pemain berkualitas -- asing dan domestik. Sebutan "The Dream Team" disematkan media untuk mereka. 

Istilah tersebut sesungguhnya lebih dulu dipakai untuk menyebut tim bola basket Amerika Serikat menjelang Olimpiade Barcelona 1992. Sejak IOC menyetujui cabang bola basket dimainkan oleh pemain profesional -- demi menyedot penonton -- siapa lagi favorit penggondol medali emas kalau bukan AS, yang diperkuat jebolan NBA antara lain Michael Jordan, Earvin "Magic" Johnson, Larry Bird, Charles Barkley, Karl Malone, Scottie Pippen, David Robinson, Patrick Ewing, dan lain-lain. Kekuatan tim yang hanya pernah dapat dibayangkan di awang-awang.

Pers sepakbola gatal untuk menggunakan terminologi serupa. Dari sekian banyak klub kaya Eropa lain, dipilihlah Milan. Tak salah. Selain tampil tak terkalahkan, kala itu Milan diperkuat enam pemain asing sekaligus. Tak ada bandingannya di Eropa. Mohon maklum, sepakbola belum seperti sekarang ini. Jumlah pemain asing dibatasi maksimal tiga orang di atas lapangan, dan hanya klub kaya sajalah yang mau menghambur-hamburkan uangnya untuk memainkan tiga orang di lapangan dan mendiamkan tiga yang lain di bangku cadangan.

Trio Belanda masih memperkuat tim. Jean-Pierre Papin, Zvonimir Boban, dan Dejan Savicevic melengkapi slot yang tersisa. Milan juga mencetak rekor transfer termahal dunia saat itu dengan merekrut Gianluigi Lentini dari Torino senilai £13 juta.

Wajar kalau Capello dibebankan target untuk kembali menempatkan Milan ke tampuk yang sesungguhnya -- raja Eropa. Mohon maklum lagi, selain masih ada dua kompetisi antarklub Eropa lain saat itu, Piala Winners dan Piala UEFA, Liga Champions hanya menyertakan juara kompetisi domestik. Target yang sepadan dengan materi tim. 

Tanpa banyak kesulitan, Milan melaju mulus ke final Liga Champions dengan rekor kemenangan 100 persen. Dalam 10 pertandingan, Milan mencetak 23 gol dan hanya kebobolan sekali.

Siapa yang sanggup menghadang laju Rossoneri? Ya, lagi-lagi Marseille. Dilatih pelatih kawakan Raymond Goethals; Didier Deschamps, Alen Boksic, Rudi Voeller, Franc Sauzee, Jocelyn Angloma, dkk. lagi-lagi menjadi batu sandungan Rossoneri. Sundulan Basile Boli ke gawang Sebastiano Rossi di stadion Olimpiade, Muenchen, memupus ambisi itu. Milan, "The Dream Team", runtuh.

Kelak Van Basten tidak pernah lagi turun ke lapangan hijau sejak final Liga Champions 1993. Pemain yang dijuluki fans Milan "San Marco" itu pensiun setahun setelahnya. Kelak pula gelar juara Marseille dicabut, tapi tidak diberikan kepada runner up, karena terbukti melakukan pengaturan pertandingan.

Awal musim 1993-94, skuad Milan dirombak besar-besaran. Capello dicibir, publik meragukan kapasitasnya mengulang sukses. Capello bergeming. Dua pemain favorit Sacchi, Gullit dan Rijkaard, dibuang. Gullit, yang vokal, dipinjamkan ke Sampdoria dan Rijkaard mudik ke Ajax Amsterdam. Selain Papin, Florin Raducioiu, dan Brian Laudrup, Capello lebih memercayakan Boban, Savicevic, dan pemain yang baru diboyong dari Marseille, Marcel Desailly, dalam skuadnya. Tapi, Milan sukses mempertahankan scudetto sekaligus mencetak rekor tiga musim berturut-turut menjuarai Serie A. Tinggal satu lagi tugas Capello, gelar Liga Champions!

Sempat tertatih-tatih dan tak terlalu meyakinkan, Milan mampu menekuk Paris St Germain -- dengan George Weah dan David Ginola -- yang lebih difavoritkan di semifinal. Lawan mereka di final Barcelona, yang dilatih Johan Cruyff dan diperkuat sederetan pemain hebat macam Ronald Koeman, Hristo Stoichkov, Romario, Miguel Angel Nadal, Josep Guardiola, dan Andoni Zubizaretta. Sebuah jelmaan "Dream Team" yang baru. Sialnya pula, Capello tak dapat memainkan duet pertahanan Alessandro Costacurta dan Franco Baresi di partai puncak karena cedera dan hukuman akumulasi kartu.

Athena pun menjadi saksi keruntuhan "Dream Team" yang lain lagi. Fans Barca yang mendominasi bangku stadion terbungkam oleh keakuratan strategi Capello. Setiap kali Ronald Koeman naik menyerang, setiap itu pula para pemain Milan memanfaatkan celah yang ditinggalkan. Daniele Massaro mencetak dua gol; Savicevic mencetak gol dari sudut mustahil; dan Desailly menuntaskannya. Milan menang besar 4-0. Pemain cadangan abadi macam Filippo Galli dan Stefano Nava pun turut merasakan indahnya menaklukkan Eropa pada sebuah malam gemilang di Athena.

Punah sudah era "Dream Team". Setelahnya, Dekrit Bosman diberlakukan sehingga klub-klub bebas menggunakan pemain asal Uni Eropa dalam skuadnya. Pembatasan pemain asing dihapus. Seiring dengan itu, restrukturisasi liga domestik Inggris menjadi Liga Primer mulai menampakkan hasil. Modal membanjir dan membuat klub-klub Inggris kaya mendadak. Chelsea membangun timnya dari kualitas para pemain asing, begitu juga Inter Milan di Italia.

Seorang pria ambisius bernama Florentino Perez menghidupkan kembali tim fantasi versinya sendiri bersama Real Madrid pada pergantian abad. Tapi di tengah situasi sepakbola modern yang makin mengandalkan kekuatan modal, bagi mereka yang pernah menggilai masa lalu sepakbola, takkan pernah ada lagi "The Dream Team" yang sesungguhnya...

Sumber: Goal.com

Duel antara Milan dan Liverpool setelah pertandingan berakhir banyak disebut sebagai balas dendam yang tercapai.

Final Liga Champions 2007

23 Mei 2007
Olympic Stadium, Athena, Yunani
Wasit: Herbert Fandel (Jerman)
Penonton: 74 ribu

Milan 2-1 Liverpool
(Filippo Inzaghi 45, 82; Dirk Kuyt 89)

Milan: Dida, Oddo, Nesta, Maldini, Jankulovski (Kaladze 80), Gattuso, Pirlo, Ambrosini, Seedorf (Favalli 90), Kaka, Inzaghi (Gilardino 88)

Liverpool: Reina, Finnan (Arbeloa 88), Carragher, Agger, Arne Riise, Xabi Alonso, Mascherano (Crouch 78), Pennant, Zenden (Kewell 59), Gerrard, Kuyt.

Milan 2-1 Liverpool

Balas dendam, demikian media massa Eropa menyebut laga ini beberapa hari sebelum pertandingan, bahkan ketika Milan dan Liverpool memastikan diri lolos dari babak semi-final.

Tajuk balas dendam memang seragam karena kedua tim sebelumnya juga bertemu di final Liga Champions di edisi 2005. Pada saat itu, Liverpool secara dramatis meraih kemenangan dan mengangkat tropi juara lewat drama 120 menit plus adu penalti.

Milan tampil luar biasa di turnamen antarklub terbaik Eropa musim ini. Memuncaki klasemen di fase grup, Milan juga berhasil melangkah mudah di fase gugur kala menghadapi Celtic, Bayern Muenchen dan Manchester United. Kaka bahkan menjadikan dirinya sebagai pemain tersubur di turnamen ini dengan sepuluh gol.

Sementara Liverpool, dominasinya di fase grup tak menular di babak knock-out. Tapi mereka tetap melenggang ke final karena mental juara dan sedikit keberuntungan yang dimiliki.

Di final, di hadapan 74 ribu penonton lebih di Stadion Olimpiade, Athena, Yunani, kedua tim berada dalam performa terbaiknya. Sejumlah kendala memang dihadapi masing-masing tim, tapi tak cukup mengkhawatirkan. Milan mengenakan jersey warna putih-putih, sementara Liverpool mengenakan seragam kebanggaan mereka, merah-merah.

Sejak peluit dimulainya pertandingan, kedua tim langsung menunjukkan permainan ngotot menjurus kasar. Beberapa kali wasit Herbert Fandel harus meniup peluit tanda pelanggaran. Kedua kiper masing-masing tim juga beberapa kali menunjukkan aksi brilian. Sebelum akhirnya Jose Reina dipaksa mengambil bola dari gawangnya sesaat sebelum turun minum.

Striker veteran Filippo Inzaghi yang menjadi pencetak gol Milan dengan cara kontroversial. Inzaghi menyentuh bola dengan tangannya sebelum masuk ke gawang saat bola sepakan bebas Andrea Pirlo berubah arah karena mengenai pemain lain. Wasit tidak melihat ada pelanggaran dan mengesahkan gol tersebut. 1-0 untuk Milan.

Di paruh kedua, Liverpool bermain lebih berhati-hati. Steven Gerrard pun punya peluang menyamakan kedudukan, memaksimalkan kesalahan yang dibuat Gennaro Gattuso, dengan tendangannya. Namun kiper Dida masih sigap mengamankan gawangnya.

Untuk menambah daya gempur Liverpool, Rafael Benitez memasukkan Peter Crouch dan menarik Javier Mascherano. Hasilnya, Kaka yang sebelumnya dibatasi geraknya oleh Mascherano bisa bergerak leluasa di lini tengah. Gol kedua Milan yang kembali dicetak Inzaghi pun tak lepas dari kontribusi pemain asal Brasil itu.

Sadar Liverpool memainkan strategi jebakan offside, Kaka memberikan umpan terobosan kepada Inzaghi, yang memang cerdik dalam mengatasi strategi itu. Reina pun tak bisa berbuat banyak untuk bisa menghambat laju bola kiriman Inzaghi, yang kemudian mengubah kedudukan menjadi 2-0 di menit 82.

Dirk Kuyt mencetak gol hiburan untuk Liverpool di menit 89. Namun kemenangan tetap menjadi milik Milan, dan balas dendam terpenuhi. Paolo Maldini menjadi pemain Milan pertama yang mengangkat trofi juara Liga Champions pada saat itu.
sumber : Goal.com

Kisah Haru Final Liga Champions 2003

Anda penggemar sepak bola? Ada satu cerita menarik yang ingin saya ceritakan disini. Mungkin bagi Milanisti sudah banyak yang tau, bagi yang belum tau silahkan membaca dan bagi Milanisti, kalian bisa membagi cerita ini kepada teman Milanisti yang lain.
Anda tau AC Milan? Klub asal italy yang pada mei tahun 2002-2003 berhasil menggondol trophy Liga Champion setelah mengalahkan Juventus dibabak final?
Bukan cerita dibalik adu pinalti yang saya bahas karena saya memang bukan komentator sepakbola yang sok pintar seperti yang ada dilayar televisi.
Beberapa bulan sebelum pertandingan final UCL, yaitu pada maret 2003 ada kejadian heboh di kota milano markas besar AC Milan.
Waktu itu seorang penggemar setia Milan yang bernama Andrea dan masih berumur 12 tahun menderita leukemia. Karena penyakitnya sudah tergolong kronis dan dokter juga sudah angkat tangan, Andrea-pun tinggal menikmati detik detik terakhir hidupnya.
Menjelang detik detik terakhir sang bocahhanya memiliki satu permintaan. Menurut anda apa kira kira permintaan si Andrea..?? Yang pasti si Andrea tidak meminta makanan yang enak, mainan yang canggih, rumah atau mobil mewah. Lalu apa????
Andrea hanya punya satu harapan, dia berharap bisa melihat senyum Paolo Maldini, kapten AC Milan untuk yang terakhir kalinya. Alangkah terkejutnya sang kapten setelah mengetahui permintaan Andrea.
Esoknya Maldini dengan satu kostum merah hitam bernomor punggung 3, plus foto dan tanda tangannya datang kerumah sakit tempat Andrea dirawat. Akan tetapi semua menjadi sia sia karena sang bocah sudah keburu meninggal dunia. Apa mau dikata, niat baik dari sang kapten ternyata harus berakhir dengan keharuan.
Ternyata bukan itu saja, Andrea masih meninggalkan keharuan yang lebih mendalam. Sebelum mengembuskan nafas terakhirnya, Andrea sempat menulis sebuah pesan di secarik kertas kecil. Pesan yang sangat mengharukan yang menunjukkan keinginan serta semangat Andrea yang mulia. Ada satu kalimat yang sampai kini tidak bisa dilupakanoleh pemain Milan, khususnya Paolo Maldini.
Andrea menulis “Saya sungguh tidak
menyesal ketika saya tidak bisa melihat senyum pangeran saya untuk yang terakhir kali, karena saya akan melihat senyuman dia dari atas sana pada final UCL mei nanti di Old Trafford, sewaktu dia mengangkat tinggi tinggi trophy itu”
Pesan berikutnya dari Andrea adalah “Setelah Scudetto mustahil untuk direbut, tolong berjanjilah kepada saya bawalah trophy liga champion itu kembali ke kota Milan. Saya memang sudah tidak ada lagi sekarang, tetapi semangat dan dukungan saya akan selalu ada didalam diri kalian. Saya akan mendukung kalian dari atas sana”
Dan setelah tiga bulan berlalu setelah Milan berhasil mengalahkan Juventus di final liga champion, Maldini bersama Leonardo, Gattuso, Costacurta, dan beberapa staff dari Milan foundation berziarah ke makam Andrea dengan membawa trophy Champion ke tempat peristirahatan terakhir sang bocah.
Dengan bijak, Maldini mengatakan “Saya tentu masih ingat kejadian itu. Saya hanya bisa menangis sewaktu melihat Andrea dimakamkan dengan kostum kebesaran Rossoneri sambil memeluk boneka beruang dan sebuah album berisi foto foto kami”
“Waktu itu saya telah bersumpah untuk membawa Milan menjadi juara champion. Saya juga sudah berjanji pada diri saya dan Andrea bahwa saya akan bawa trophy itu ke makam ini”
sumber: milanistred.wordpress.com/

Paolo Maldini

Paolo Maldini (lahir di MilanItalia26 Juni 1968; umur 46 tahun) adalah seorang pesepak bola Italia. Sepanjang kariernya dia hanya bermain di klub AC Milan, di mana dia paling sering diposisikan sebagai bek kiri dan bek tengah. Ia bertinggi tubuh 188 cm. Maldini adalah salah satu legenda sepak bola Italia yang sangat disegani. Meskipun sekarang umurnya sudah hampir mencapai kepala empat, tapi dia tetap konsisten dengan permainannya. Di Milan, saat ini ia sering dipasangkan dengan Alessandro Nesta jika bermain sebagai bek tengah.
Di pentas Serie A, Paolo Maldini berhasil menyamai rekor penampilan Dino Zoff di Serie A sebanyak 570 kali pada 18 September 2005 dalam pertandingan melawan Sampdoria. Pertandingan tersebut juga merupakan yang ke-800 dalam kariernya bersama AC Milan. Kontrak Maldini awalnya akan berakhir pada akhir musim 2007-08 namun kemudian diperpanjang hingga musim 2008-09. Untuk dedikasi terhadap klubnya, AC Milan, seragam bernomor 3 akan turut dipensiunkan sampai putranya, Christian, masuk ke skuat utama AC Milan.
Debut Maldini di Serie A terjadi pada tahun 1985 melawan Udinese, saat berusia 16 tahun. Sejak saat itu dia mempunyai karier yang cemerlang, memenangi banyak trofi bersama Milan (hingga 2007: 7 gelar Serie A dan 5 gelar Liga Champions). Maldini bisa dikatakan adalah bek terbaik di dunia pada puncak kariernya. Hal ini ditandai dengan keberhasilan Maldini meraih peringkat tiga dalam Ballon d'Or versi majalah France Football pada tahun 1994 dan 2003.
Pada debutnya, Maldini dipasang oleh pelatih Nils Liedholm sebagai bek kanan. Musim berikutnya, posisi Maldini diubah menjadi bek kiri, seiring kemampuannya menggunakan kedua kakinya. Di posisi ini Maldini melegenda sampai bertahun-tahun sebagai seorang bek kiri. Pada tahun 1997, setelah Franco Baresi(kapten dan bek tengah Milan) pensiun, Maldini mulai dicoba posisi sebagai bek sentral. Peran ini dilakoni dengan baik, hingga saat ini Paolo Maldini juga dikenal sebagai seorang bek sentral. Maldini juga dikenal akan kepemimpinannya yang berpengaruh, temperamennya yang tenang dan pertahanannya yang tanpa cela.
Maldini adalah orang ke-5 yang tampil seratus kali di Liga Champions sepanjang sejarah seiring dengan penampilannya melawanGlasgow Celtic di babak kedua Liga Champions Eropa 2006/2007. Setelah 25 tahun membela Milan, Maldini melempar pernyataan tentang kemungkinan dirinya akan pensiun pada akhir musim 2007/2008, seiring dengan berakhir kontrak dirinya dengan Milan. Namun, menginjak usia 40 tahun pada bulan Juni 2008, Maldini masih akan bermain untuk Milan pada musim 2008/2009. Maldini benar-benar pensiun pada musim 2009, ia telah memutuskan untuk pensiun dari AC milan, klub yang telah membesarkan namanya.

Milanisti Sragen


Milanisti Sragen adalah sebuah komunitas yang berisikan para pecinta atau fans AC Milan yang berdomisili di Sragen. Komunitas ini dibentuk pada tanggal 11 Desember 2013 dengan ketua atau sering disebut sebagai Capo adalah Eko Susanto.
Milanisti Sragen sampai sekarang telah beranggotakan sebanyak kurang lebih 70 anggota resmi. Setiap AC Milan bertanding, Kami selalu mengadakan Nonbar atau Nonton Bareng di Cafe secara ramai-ramai. Biasanya kalau ada Big match, sering setelah acara Nonbar kita selalu menyalakan flare dan chant untuk milan.
Kegiatan rutin, kami bukan hanya sekedar Nonbar. Tiap hari Jumat, kami selalu mengadakan acara Fun Futsal yang bertempat di Danol Futsal Sragen pukul 8 malam. Tidak hanya itu, Kami juga sering mengadakan acara sosial bagi masyarkat seperti gotong royong membersihkan jalan raya di sekitar kota Sragen agar lebih bersih dan kita juga sering berkumpul di Car Free Day Sragen tiap hari Minggu di 0 Km Sragen atau di depan Pemda Kota Sragen.

Kamis, 14 Agustus 2014

Kesempatan Yang Tersembunyi


Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita.

Jangan-jangan kita tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan.

Kesalahan menuntun kita untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin kita untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan.
Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa kita.
Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.

Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.
Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.

Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan?


Sumber : iphincow.com

Minggu, 10 Agustus 2014

Pertemuan Singkat di Halte Bus

Setiap pagi ku langkahkan kaki dengan ceria menuju Halte Bus dimana akan ada bus yang membawaku ke tempat kuliahku. Ditemani sinar sang mentari dan semilir angin di pagi hari.

Ku merasa sesak tinggal di kota metropolitan ini, asap kendaraan mengudara dimana-mana. Sudah jarang ku temui pepohonan nan rimbun disini. Aku hanya melihat tanaman layu yang mungkin telah dibuang oleh pemiliknya. Sungguh miris.

Anak-anak jalanan pun memulai aksinya. Dengan semangat yang membara, Ia mengitari satu persatu kendaraan yang sedang berhenti dengan nyanyian yang cukup menghibur walau nadanya masih terbilang hambar.

Sampai pandanganku tertuju pada seorang lelaki tampan yang memakai jas almamater nya dan menenteng sebuah tas jinjing. Ku perhatikan seluruh pakaiannya dari atas hingga bawah. Sungguh sempurna.

Baru kali ini aku melihat lelaki sesempurna ini. Sialnya aku ketahuan sedang memperhatikannya, Ia menatap ku dengan tatapan bingung dan langsung tersenyum padaku. “Aa.. Indahnya senyum itu.” gumamku. Aku membalas senyumnya dan langsung tertunduk malu. Tetapi tak lama Ia langsung menaiki bus yang sejak tadi Ia tunggu. Seketika Ia telah menghilang dari hadapanku. Aku merasa separuh jiwa ini telah pergi bersamanya. Tapi, kali ini aku berusaha tersenyum tegar. “Masih ada hari esok. Mungkin Ia akan menunggu bus di halte ini lagi.”

Suara klakson mini bus yang kutunggu sejak tadi telah mengagetkan lamunanku. Langsung saja ku percepat langkah untuk menaiki mini bus itu. Jika tidak, bisa-bisa aku tidak kebagian tempat duduk dan harus berdiri memegang lingkaran hitam lepek selama perjalanan.

Di dalam bus, aku masih saja memikirkan lelaki tadi. Tampaknya aku tak dapat melupakan begitu saja senyumnya yang menawan. Besok aku harus menemuinya!
Pagi ini masih sama dengan pagi yang kemarin. Sebelum ku langkahkan kaki menuju Halte Bus, aku sempat menenggakan segelas air putih untuk meredakan dahaga.

Kali ini, aku sengaja berangkat lebih pagi dari biasanya. Karena ku ingin menatap senyum lelaki itu lebih lama lagi. Dengan hati yang berbunga-bunga ku lewati berbagai liku perjalanan ini. Kini, tak ku rasakan lagi, sesak karena asap-asap kendaraan. Sekejap asap itu berubah menjadi kabut putih yang menyelimuti pagi. Suara klakson dari kendaraan yang sedang berlalu lalang pun berubah menjadi nyanyian merdu sang bidadari. Pepohonan yang sedang layu pun bagaikan tumbuhan emas yang di tanam di istana raja, begitu lebat dan rindang.

Ku pandangi seluruh orang yang ada di Halte Bus ini. Tetapi belum juga kutemukan sosok lelaki yang ku cari. “Ah! Mungkin saja Ia belum datang. Kan aku yang sengaja datang terlalu pagi” gumamku.

Setelah menunggu kira-kira 20 menit. Aku belum juga menemukan lelaki itu. Senyum manis yang sedari tadi ku kembangkan perlahan berubah menjadi senyum kecut yang hambar. Mataku telah lelah menggeliat ke seluruh orang-orang yang sedang berkelebat di halte bus ini.

Tak lama, mini bus bewarna jingga menghampiri ku. Rasanya berat sekali melangkahkan kaki dari Halte bus ini. Tapi aku tak punya waktu lagi, karena jam bewarna merah muda yang melingkar di tanganku telah menunjukkan pukul 07:15. Itu artinya 15 menit lagi kuliah pagi akan dimulai.

Ku duduk dibangku depan bus. Ku pandangi jendela yang ada disebelahku dengan tatapan kosong. Tapi.. betapa terkejutnya aku, ternyata lelaki yang kutunggu sejak tadi, baru saja tiba di Halte itu.

Rasanya aku ingin turun lagi dari mini bus ini. Tapi bus ini sudah jalan cukup jauh dari Halte itu. Ku lirik jam tanganku kembali. Aku hanya bisa menghela napas panjang dan menenangkan hatiku.

Seminggu telah berlalu. Aku tak pernah menemui sosok lelaki itu lagi. Aku sangat kecewa. Ku langkahkan kaki menuju ke Halte Bus biasa. Kakiku terasa sangat lelah untuk berjalan. Aku hanya bisa tersenyum kecut pada setiap orang yang ku lalui di sepanjang jalan.

Harapan untuk bertemu dengan lelaki itu pun telah kupendam dalam-dalam. Hari ini jalanan terlihat cukup lega. Mungkin karena hari ini hari libur. Aku terduduk di sebuah kursi yang memanjang di sekitar Halte ini. Mataku terfokus pada Mini Bus bewarna jingga itu. Tak perduli lagi orang-orang yang berkelebat di sekitar sini.

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku dengan bertopang dagu. Perlahan kubuka mataku. Jantungku serasa berdetak 10x lebih cepat dari biasanya, karena ku lihat lelaki yang dulu ku tunggu duduk disampingku. Aku menarik napas panjang.

“Aku tak kan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia sudah berada dihadapanku. Aku harus berkenalan dengannya” gumamku sambil mengumpulkan lagi semangat yang dulu membara.

“Hai.” Ucapku padanya.
Ia langsung tersenyum kaget. Ia menatap ku. “Hai juga” balasnya.
“Kenalkan, aku Viona. Emm, kamu siapa?” ucapku gugup sambil menyodorkan tanganku padanya.
Ia meraih tanganku seraya berkata “Saya Alif”
Aku berusaha untuk tersenyum semanis mungkin padanya. Setelah cukup lama aku berbincang dengannya, akhirnya kami bertukar nomor telepon. Sungguh bahagia aku, kali ini.
Setelah menyelesaikan tugas kuliah, tiba-tiba handphone ku berdering. Tanda ada sebuah pesan masuk.

From : Alif
To : Viona
Message :
Vi, kamu lagi apa?
Bisakah kau menemuiku di taman dekat persimpangan jalan?
Ada yang aku mau bicarakan denganmu.

Aku langsung bergegas meninggalkan rumah. Aku berjalan menuju tempat yang Alif perintahkan. Senyumku terus mengembang, walaupun tubuhku sedikit kelelahan.

Aku sudah melihat Alif di sebrang jalan. Ia sedang memesan minuman yang ada di pinggir jalan raya. Ku percepat langkah kakiku. aku ingin bertemu dengannya, karena telah 4 hari ini aku tidak melihatnya di Halte.

Mataku menggeliat ketika melihat sebuah mobil xenia melaju dengan kecepatan tinggi. Aku langsung menuju ke arah kerumunan orang. Aku benar-benar tak percaya. Ternyata Alif dan seorang pedagang itu yang telah menjadi korban pengendara mobil yang biadab. Seluruh tubuh Alif berlumuran darah. Tanpa terasa air mataku telah mengalir deras.

Mobil ambulan kini telah datang untuk mengangkut Alif dan penjual minuman tadi. Aku ikut bersama mobil itu. Ku bersihkan wajah Alif yang masih berlumuran darah itu dengan tissue. Air mataku belum juga mengering.

“Alif. Bangun” kata itu selalu kuucap selama perjalanan menuju ke rumah sakit sambil kuguncang-guncang tubuhnya. Tetapi, Alif tak kunjung sadar.

Matahari telah tenggelam di ufuk barat. Perlahan gelapnya malam mulai menjalar ke seluruh langit. Bintang-bintang mulai bersinar ditemani sang Bulan. Angin malam pun telah menusuk kulitku. Tapi aku belum beranjak dari sini. Aku akan menunggu sampai dokter keluar dari kamar Alif dan mengatakan bahwa Alif akan baik-baik saja.

Setelah kira-kira menunggu 20 menit. Akhirnya dokter itu pun keluar dari kamar Alif dengan wajah lelah. Aku pun langsung menghapirinya.

“Dok, bagaimana keadaan teman saya? Apakah Ia baik-baik saja?” ucapku lirih.
“Saya telah berusaha melakukan yang terbaik untuk teman anda. Tetapi luka diotaknya cukup parah. Sepertinya Ia tak akan bertahan lama, kecuali ada keajaiban yang datang padanya.” balas dokter itu.
“Apa saya boleh masuk ke dalam dok?” ucapku lagi
“Ya, tentu. Tadi saya menemukan ini di dalam kantong bajunya” ucap dokter itu sambil menyerahkan secarik kertas coretan dan handphone Alif.

Dengan langkah yang berat. Aku masuk menuju kamar Alif. Ku duduk disamping pembaringan Alif dan ku buka kertas itu. Ini memang hanya sebuah coretan milik Alif. Tetapi aku menemukan namaku ‘Viona’ terpampang di paling atas. Aku berusaha memahami tulisan Alif yang tak begitu jelas. Perlahan kubaca kata-kata itu.

___________________________
Viona.

Aku tak tau rasa ini muncul entah darimana.
Aku benar-benar ingin mengungkapkannya padamu.
Hari-hariku menjadi lebih bewarna selama aku mengenalmu.
Kau telah banyak mengajariku tentang arti sebuah cinta yang suci.
Dan kau pun telah menyadarkanku, bahwa selama ini kau adalah wanita yang ku cari.
Aku mencintaimu Viona.
Aku hanya bisa berharap kau juga memiliki perasaan yang sama denganku.
Bagiku engkau wanita yang sempurna.
Sungguh sangat berbeda denganku. Aku hanya seorang lelaki yang serba kekurangan.
Tapi akan ku usahakan, untuk memberikan cinta yang sempurna untukmu.

By: Alif
___________________________


Air mataku semakin tak terbendung. Ku genggam erat tangan Alif seraya berkata “Aku juga mencintaimu Alif.”

Kulihat jantung Alif berhenti berdetak. Aku langsung memeluknya. Seakan tak percaya oleh semua ini. Hatiku hancur lebur.

“Mengapa kau harus pergi Alif? padahal kita akan menjalin hubungan yang selama ini ku tunggu.
Alif. Kau lelaki yang sangat sempurna. Mengapa kau harus pergi secepat ini?”

Di atas gundukan tanah yang masih basah dan dipenuhi bunga-bunga, aku duduk bersimpuh.
“Semoga kau tenang disana Alif. Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk mengenalmu lebih jauh. Mungkin memang Tuhan telah menetapkan jalan terbaik untukmu dan untukku. Entahlah. Yang aku tahu, aku sangat mencintaimu.”

Cerpen Karangan: Tutut Setyorinie


Sumber : cerpenmu.com